Berlangsung pada Sabtu, 03 Desember 2022, MA Alfiah NU Campaka mengadakan kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Acara berlangsung dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.30 WIB. Acara ini dimaksudkan untuk menyambut kebijakan pemerintah terkait perubahan kurikulum yakni Kurikulum Merdeka.
Madrasah yang bernaung di bawah Yayasan Alfiah ini menggelar acara tersebut dihadiri oleh 20 orang guru dengan dihadiri dan dibuka oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat, H. Syamsi Mufti, M.Si.. Dalam sambutannya ia menekankan agar semua madrasah dapat menerapkan kurikulum merdeka, serta menentukan brand madrasah dan meningkatkan aspek kedisiplinan. Ini menjadi penting, agar madrasah menjadi pilihan masyarakat.
Pihak Yayasan KH. Aef Saepudin, S.Pd.I. pun menyatakan, bahwa ia menyambut baik apa yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah. Ia menyatakan bahwa apa yang dilakukan ini merupakan bukti bahwa pihak Yayasan mendukung program pemerintah terkait kebijakan perubahan kurikulum.
Rukman, S.Pd.I., selaku Kepala madrasah menyatakan bahwa apa dilakukan ini merupakan bagian dari ikhtiar madrasah untuk lebih baik, terutama memberikan wawasan yang berbeda terkait cara mengajar yang berbeda, mengingat kemasan kegiatan workshop ini dikemas dengan aktivitas yang menyenangkan dan menantang.
Pengawas madrasah yang hadir sebagai narasumber pertama Drs. Ahmad Ghozali, M.Pd. menyatakan, bahwa perubahan adalah keniscayaan, pun termasuk terkait kurikulum. Apa yang dilakukan ini hendaknya diikuti dengan baik dan diimplementsikan untuk disiapkan di tahun pelajaran 2023/2024 mendatang, sebab sebagaimana pidato pemaparan Direktur KSKK, bahwa pada tahun 2023, seluruh madrasa harus menerapkan kurikulum merdeka.
Sebagai Pemateri Akhmad Sulaiman, M.Ag. selaku Dosen, Guru, dan Instruktur Nasional memberikan materi inti terkait pentingnya guru untuk beradaptasi, terutama terkait kurikulum merdeka. Inti dari kurikulum merdeka adalah perubahan di kelas, pembelajaran berdiferensiasi, adanya asesmen yang terintegrasi dalam pembelajaran serta penguatan karakter yang tertuang dalam Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil’alamin. Ia menambahkan bahwa untuk aganda berikutnya, madrasah perlu mengadakan agenda lanjutan terkait penyusunan kurikulum operasional madrasah, modol ajar, modul projek dan penyusunan instrument asesmen dan pelaporan.***
All Comments
No Comments
Your Comment