Jawaban
1. Pembenaran dengan hati, Pengakuan dengan lisan, dan amal dengan anggota badan.
2. Meembenarkan dalam hati, mengucapkan dengan lisan, mewujudkan dengan tindakan.
3. Iya
4. Bahwa hal pokok dari iman adalah amal. Iman hanya sekedar ma'rifah (hanya melihat), dan bukan pula hanya tasdiq (membenarkan, meyakini), tetapi amal yang timbul sebagai akibat dari melihat tuhan.
5. Menurut marji'ah mereka manusia tidak berhak untuk menghakimi yang melakukan dosa besar, tetapi seseorang yang berhak itu hanya allah swt. Menurut paham ini, orang beriman yang melakukan dosa besar tetap dapat disebut orang mukmin, dan perbuatan dosa yang besar tidak memengaruhi kadar keimanannya. Alasannya, keimanan merupakan keyakinan hati dan tidak ada kesepakatannya dengan perkataan atau perbuatan. Selama itu masih ada keimanan didalam hati, apapun perbuatan atau perkataannya, maka ia tetap dikatakan sebagai mukmin bukan kafir.
All Comments
No Comments
Your Comment